Sahur Run 2017 bersama Semarang Runners


Sebagian Peserta Sahur Run
Hai Kamu, apa kabar? Sudah beli baju berapa nih buat hari lebaran besok? Hehehe. By the way sudah lama sekali saya tidak update blog yah. Seperti biasa alasan semangat lagi turun adalah paling tepat. Well, mumpung sedang ada semangat buat menulis lagi saya akan bercerita mengenai hari puasa.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial buat umat muslim seluruh dunia. Karena di bulan ini seluruh umat muslim di seluruh dunia diperintahkan untuk menjalani puasa selama sebulan penuh. Yang namanya puasa sudah pasti kita harus menahan lapar, haus, syahwat dan nafsu lainnya. Untuk menjalankan kegiatan seperti biasa pasti banyak yang beralasan puasa sebagai penyebab utama mereka yang produktivitasnya menurun. Kita tidak boleh begitu ya, malah sebaliknya karena puasa kita seharusnya malah semakin semangat dan produktif untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Selain bulan spesial bagi umat muslim, di bulan Ramadhan ini juga merupakan bulan yang spesial buat warga Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah muslim. Mengapa sepesial? Karena setiap kelompok/organisasi/institusi/komunitas pasti mempunyai kegiatan khusus untuk bulan ini. Seperti yang dijalankan oleh komunitas lari pada umumnya. Mereka mengadakan acara berbagi takjil, Ngabubu-Run (berlari untuk menunggu waktu berbuka puasa), Buka Bersama bahkan SahuRun (Sahur On The Run) dan masih banyak lagi yang pasti acara lari dibalut dengan kegiatan yang menarik dan unik. Pastinya acara seperti ini hanya bisa dilakukan pada saat bulan Ramadhan.

Tidak ketinggalan komunitas Semarang Runners juga melakukan kegiatan Sahur Run Loh. Setiap tahun komunitas ini mengadakan Sahur Run secara Rutin. Selain untuk menjaga silaturahmi antar para pelari acara ini juga bertujuan untuk memberikan contoh tetap menjalankan gaya hidup sehat dengan berlari di bulan puasa dan Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan tidak melakukan apa-apa. Lari memang bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja

Kebetulan pada hari minggu kemarin tanggal 18 Juni 2017 saya bisa berpartisipasi dalam kegiatan mereka. Alasan saya ikut karena saya sudah jarang lari, bertemu dengan teman-teman dan sebagai alternatif untuk longrun saya selama bulan puasa karena dalam bulan ini saya hanya sanggup berlari 3-5 KM an saja (di sore hari, kalau pagi kagak kuat :D). Selain itu saya juga kangen untuk menyusuri jalanan Kota Semarang dengan jarak yang lebih panjang. Apalagi berlari pada dini hari sangat menarik dan menantang.

Pada Sahur Run kali ini jaraknya hanya satu macam saja yaitu sekitar 14,38 KM an. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menawarkan dengan berbagai macam jarak dari 10K dan 21K. Namun antusias peserta yang datang tidak kalah dengan tahun lalu, kelihatannya sih lebih banyak tahun ini. Jam 24.00 WIB kami sudah berkumpul, Sebelum mulai berlari kita registrasi dahulu supaya ketahuan siapa saja yang hadir dan yang belum bayar biaya regristasi yang pastinya supaya jelas peserta yang ikut siapa saja dan panitia lebih mudah untuk mengorganisir dan memastikan peserta pas pada saat start dan finish. Setelah itu dilanjut dengan pemanasan bersama, foto session (biar mukanya keliatan masih fresh pada saat dipoto) dan R.U.N!!!

Rute kami pada saat berlari yaitu start dari Balai Kota Semarang, Lawang Sewu, Bank Muamalat, Banjir Kanal Barat, Jembatan Pleret, Sampoo Kong, Kaligarang, Veteran, Sriwijaya, Mataram, Gereja Blenduk, Pemuda dan finish di Balai Kota Semarang lagi. Hal yang paling saya suka pada saat berlari adalah saya bisa menikmati kota semarang pada dini hari. Dimana biasanya jam segitu saya sudah molor tetapi pada hari itu saya bisa lari-lari di jalanan Kota Semarang. Banyak sekali pemandangan dan pengalaman yang luar biasa pada jam segini.

Jam 01.15 WIB kami mulai start berlari. Menyusuri Jalan Pemuda sampai lawang sewu masih cukup ramai kendaraan lalu lalang. Ada pula orang yang masih nongkrong di depan Lawang Sewu dan Tugu muda. Kemudian kami berbelok ke arah Jl. MG Soegijapranata. Ada Pasar Bulu yang masih tampak ramai, karena pada malam hari di teras pasar ini dibuat untuk puja sera dan ternyata salah satu cafe hits anak semarang pindah disini. Kami melanjutkan lari sampai Banjir Kanal Barat (BKB), disini tampak sepi sekali tetapi masih ada beberapa muda mudi yang merajut kasih di bantaran sungai BKB ini didalam kegelapan dan remang-remang lampu jalan. Saya cukup was-was lewat sini, selain sepi banget sepanjang jalan ini konon katanya juga rawan terjadi perampokan. Untung ada marshal yang mendampingi, jadi saya merasa aman.
 
Marshall Sepeda yang jangkauannya lebih panjang dan mobilitasnya lebih tinggi dibanding dengan Masrshall lari
Marshall adalah orang yang di dapuk untuk mendampingi para pelari. Ada pula yang namanya Captain, yaitu orang yang didapuk untuk memandu dan menunjukkan sepanjang rute lari. Ibarat Kata Captain itu adalah ketua regu dan Marshall adalah pendamping regu. Marshall jumlahnya lebih banyak daripada Captain. Ada Marshall lari, Marshall sepeda dan Bahkan Swiper (orang yang memastikan bahwa orang yang paling belakang adalah dirinya). Marshall tugasnya untuk memastikan peserta lari berlari dengan aman dan nyaman.

Lanjut, setelah dari BKB saya berlari menuju arah Sampoo kong. Sepanjang jalan ini sepi dan gelap. Lalu saya mencapai titik Check Point (CP) pertama yaitu di depan Indomaret Kaligarang. Alhamdulillah saya yang sudah sangat kering karena dehidrasi mendapatkan air mineral untuk melanjutkan lari yang jaraknya masih lumayan. Di CP pertama ini selain mendapatkan water station, kami juga diharuskan untuk absen. Absen ini dilakukan karena untuk kontrol panitia memastikan bahwa para pelari sudah klop jumlahnya pada saat start sampai dengan CP. Selanjutnya saya berlari menuju ke arah Jl Veteran, Jl. Sriwijaya dan Jl. Mataram. Sepanjang jalan ini ada beberapa kendaraan yang masih lalu lalang. Udara sudah mulai enak dan ringan untuk berlari. Sampai pada CP 2 yaitu di depan Bank BTPN Jl. MT Haryono. Di CP 2 ini kami mendapatkan isotonik Pocari Sweat. Serasa dahaga di gurun sahara mendapatkan air hujan selama sehari, badan sudah mulai enakan untuk melanjutkan lari.
 
Marshall yang sedang menyeberangkan pelari di jalan raya
Sepanjang jalan Mataram ini yang menurut saya cukup dramatis. Seperti jalan panjang tak berujung (karena jalannya lurus terus dan panjang banget), ada beberapa anak muda yang sepertinya akan tawuran (terlihat dengan tangan mereka membawa kayu-kayu panjang untuk memukul orang) dan para tukang becak yang jumlahnya sangat banyak parkir dan istirahat di sepanjang jalan Mataram sampai Bundaran Bubakan. Lalu kami menuju arah Gereja Blenduk. Disepanjang jalan ini juga banyak sekali (mungkin) anak jalanan, (mungkin) orang pramu wisma yang tidur-tiduran di tepi jalan. Miris sekali rasanya melihat mereka, seperti para pengungsi yang tidak kebagian tenda. Saya pun berfikir apa di hari-hari biasa (selain Bulan Ramadhan) juga masih ada mereka disini, lalu kemana saja orang Dinas Sosial? Apa mereka tidak mengecek jalanan Semarang pada dini hari?

Sampailah Saya di CP 3 yaitu di Taman Srigunting, samping Gereje Blenduk. Disini juga masih cukup ramai banyak orang yang nongkrong di taman ini. Tinggal kurang lebih 2 KM lagi menuju finish, maka lanjutlah Sayai berlari melewati Jembatan Mberok (yang terlihat lebih sepi dari hari-hari biasanya), Kantor POS Johar  dan Jl. Pemuda. Pada saat sampai di Jl Pemuda sebelum Hotel Amaris ada kejadian seorang kakek ditabrak oleh mobil. Pada saat saya sampai situ, kakek tersebut sudah jatuh di aspal, sudah ada beberapa orang yang menolongnya dan mereka sedang menunggu keluarga korban yang katanya rumahnya tidak jauh dari sana. Konon, kakek tersebut mengendarai sepeda onthel dipinggir jalan dan ada mobil yang jalannya tidak benar (oleng) lalu menabrak kakek itu. Serem banget melihat kaca depan mobil yang pecah :( semoga kakek tersebut tidak mengalami luka berat. Setelah itu sampailah Saya di finish line yaitu Balai Kota Semarang tepat dengan jarak 14,38 KM yang artinya memperingati Bulan Ramadhan 1438 Hijriyah. Kami langsung disuguhi nastak (nasi kotak), pisang dan air minum untuk makanan sahur. Alhamdulillah. Selesai sudah acara Sahur Run ini.
 
Marshall yang sedang mendampingi pelari supaya tetap aman dan nyaman di sepanjang rute
Terimakasih Semarang Runners yang telah menjadi wadah untuk para pecinta pelari supaya tetap berlari di Bulan Ramadhan. Kakak-kakak Marshall yang sangat membantu kami selama berlari dan Panitia yang saya sudah pasti tahu perjuangannya untuk mengusahakan acara Sahur Run ini berjalan dengan apik dan lancar. Semoga acara ini tetap berjalan terus untuk tahun depan depan depan 100x dan depannya lagi. Be Cool, Be Good and Be Better!!!



Comments

Popular Posts