Jalan Ke Banten Lama.

Pekerjaan saya yang sekarang termasuk pekerjaan yang mempunyai efek stress yang sangat tinggi. Kalau tidak bisa mengelolanya dengan baik saya yakin pasti saya tidak kuat untuk mengampunya. Di sisi lain pekerjaan saya sangat menyenangkan karena harus mobile dari kota satu ke kota lainnya dan pasti selalu bertemu dengan banyak orang baru. Ini adalah yang saya sukai. 

Saat saya tahu dapat tugas di Kota Serang Banten, saya tidak tahu apa yang menarik dari Kota ini. Jujur bagi saya ini adalah Kota yang sangat asing di telinga ataupun di ingatan saya. Jarang sekali saya melihat postingan-postingan yang mengulas kota ini kalau kita tidak rajin mencarinya sendiri.

Sewaktu saya sudah sampai di Serang dan menjelang weekend saya pun mencoba mencari tahu wisata apa sih yang ditawarkan dari kota ini? Setiap browsing pasti selalu muncul Wisata ke Banten Lama. Saya penasaran sebenarnya Banten Lama itu di kota Serang atau ada dimana. Browsinglah saya menggunaka google maps dan ternyata lumayan juga jaraknya dari Kota Serang.

Well, karena berdasarkan referensi dari hasil browsing wisata di Kota Serang adalah ke Banten Lama. Maka pada saat weekend tiba saya berencana untuk mengunjungi Banten Lama. Sangat excited.

Setelah paginya saya berlari mengelilingi kota yang hanya memiliki satu Mc Donald dan satu KFC saja ini. Saya memutuskan untuk mengambil kereta jam 11 siang untuk menuju Banten Lama. Sebenarnya berdasarkan hasil browsing ada beberapa cara untuk menuju ke Banten Lama dengan kendaraan umum dari kota Serang. Ada Bus dari terminal Pakupatan, Angkot (kalau sabar menanti) dan Kereta Api. 
Lari-lari dulu sama Serang Runners, biar badan sehat jiwa pun tenang

Untuk membeli tiket kereta api ke Banten Lama kita tidak bisa membeli secara online, jadi harus langsung ke Stasiun. Itupun kita hanya bisa membeli pada saat jam keberangkatan kereta. Apabila kita mau beli tiket PP sekaligus kita tidak bisa. Dari stasiun Serang kita ambil kereta yang menuju ke Merak, yaitu jurusan Tanah Abang - Merak. Tiket keretanya pun cukup murah yaitu cuma Delapan Ribu Rupiah saja. Untuk ke Banten Lama kita hanya butuh 1 kai pemberhentian saja yaitu di Stasiun Karangantu. Sehari cuma ada beberapa kali pemberangkatan ke Stasiun Karangantu dari Stasiun Serang.

Tiket cuma 8 ribuan, alasan manalagi yang akan kamu pakai untuk tidak berkunjung ke situs sejarah
Sambil nunggu kereta, selfie sama rel nya dulu boleh kan yah?

Sepanjang perjalanan dari Stasiun Serang ke Karangantu luar biasa cantik. Kita bisa cuci mata kita dengan pemandangan hijau yang sangat indah. Hamparan sawah dan kadang segerombolan pepohonan di sekitar kita. Tapi kita jangan kaget di dalam keretanya ya, karena ada begitu banyak emak-emak membawa barang dagangan. Selain itu ada bapak-bapak, ibu-ibu, adek, kakak, pasangan muda dan segala macam orang se RT ada di dalam gerbong karena mereka juga akan pergi ke Banten Lama untuk berziarah.

Ini keadaan dalam kereta, Free tempat duduk. Suka-suka kita mau duduk dimana asal selamat sampe tujuan.
 Betul gak bray?

30 menit berlalu, dibawah terik panas matahari sampailah saya di Stasiun Karangantu. Stasiun disini jangan dibayangkan dengan stasiun besar yah, atau stasiun-stasiun yang ada di Jakarta. Pokoknya keadaannya sangat jauh dari stasiun-stasiun itu.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Stasiun Karangantu kita akan disambut oleh puluhan Angkot di depan stasiun. Tentunya mereka menyambut para pengunjung yang akan menuju Kawasan Wisata Banten Lama. Saya lihat map lagi, apakah sejauh itukah tempatnya dari stasiun. Ternyata hanya 1 kiloan saja dari stasiun dan saya memilih dengan jalan kaki saja. Saya bingung dengan arah jalan menuju kesana, untungnya saya barengan dengan gerombolan satu RT tadi yang mau meuju kesana juga. Saya mengikuti dan nimbrng bersama mereka, berjalan bersama menuju ke kawasan wisata Banten Lama. 


Setelah sampai diujung gang, saya langsung terkesima melihat seonggok bebukitan yang saya yakin itu adalah situs Kerajaan di Banten Lama. Namun, sebelum masuk kesana saya sarankan (WAJIBKAN) untuk masuk dulu di Museum dulu. Karena kalau kita tidak masuk sini kita tidak akan mengerti apa-apa dengan situs-situs yang akan kita jelajahi nanti. Saya sangat kagum dengan penjelasan yang ada di museum ini karena mulai dari awal masuk sampai keluar cerita mengenai situs sejarah di Banten Lama ini sangat lengkap. 
Ini Museumnya. Bayar masuk dua ribu rupiah bisa photo dengan situs perbakala dan penjelasan sejarah mengenai Kerajaan Banten ini. Mulai dari awal berdiri sampai runtuh. Bonus bisa photo dengan backround mbaknya yang di belakang itu.

Setelah dari museum saya langsung menuju ke Masjid Agung Banten Lama ini. Di hari libur seperti waktu saya kesana masjid sangat ramai pengunjung. Tentunya mereka kesini untuk berziarah di makam raja-raja kerajaan Banten. Seperti masjid lainnya di sekitar masjid ini banyak sekali makam-makam peninggalan dari kerajaan. Saya tidak masuk ke masjid karena saya minder ga pake baju koko seperti kebanyakan para pengunjung lainnya. Saya hanya memakai baju kasual aja seperti orang nongkrong dipengkolan. Saya memang tidak berniat untuk ziarah disini, akhirnya saya memutuskan untuk jalan-jalan saja ke situs lainnya yang tentunya sangat menarik sepert cerita di museum.

 Ini nih penampakan Masjid Agung Banten yang masih berdiri kokoh dan ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar beserta menaranya.

Kalau ini penampakan orang yang takut masuk masjid gegara gak pake baju koko malah pake kaos oblong dan celana jeans kumel kayak mau markirin kendaraan disono aja.

Saya menuju Keraton Surosowan. Ini adalah keraton utama kerajaan Banten yang sudah luluh lantak dengan tanah. Ternyata ini adalah seperti bukit yang saya lihat tadi pada saat sampai diujung gang menuju ke situs wisata Banten Lama. Tempatnya tidak jauh dari Masjid Agung, kita hanya perlu berjalan 100 meteran. Setelah sampai disini saya bingung bagaimana cara saya masuk kesini karena semua pintu di gembok. Saya menemukan jasa yang menyewakan anak tangga untuk masuk ke dalam keraton ini, hanya perlu dua ribu rupiah saja kita bisa masuk kesini. Kesan pertama yang saya rasakan adalah Sangat Takjub berkali-kali saya membaca kalimat "Subhanallah". Di dalam sini pula ada bunker penyimpanan air seperti yang diceritakan di museum. Tapi bunker ini kering keronta.
KERATON SUROSOWAN!! Pemandangan ini nih yang bisa mambuatku berkali-kali mengucapkan kalimat "Subhanallah"

 Bekas Bunker penyimpanan air di kerajaan.




Kalau ini penampakan beneran. Beneran orang yang kepanasan, kehausan dipaksa untuk senyum.
 Ga ikhlas banget kan senyumnya?

Panas memang, tetapi melihat anak-anak kecil yang asyik mainan air di kolam yang ada di tengah-tengah bekas Keraton ini dan melihat beberapa pasangan sedang memadu kasih dibawah pohon yang ada di dalam keraton ini cukup membuat saya bersemangat untuk hanya berkeliling disini.

 Melihat mereka tertawa lepas, saya juga harus bahagia melihat senyumnya meski panas menyengat. 
They make me stronger.

 Kamu liat sesuatu nggak dibawah pohon itu ada apa?

Setelah puas disini saya menuju Keraton Kaibon. Keraton ini jaraknya kurang lebih 700 meter an dari Keraton Surosowan. Kita bisa jalan kaki atau naik angkot menuju kesana. Tetapi saya memilih jalan kaki saja, mau naik angkot jaraknya nanggung juga. 

Di Keraton Kaibon meski sudah runtuh tapi masih ada beberapa bangunan yang berdiri disini. Disini banyak sekali orang pacaran. Selain itu tempat ini juga sering dibuat untuk tempat pengambilan gambar pre wedding untuk pasangan yang akan menikah. Kebetulan saya melihat itu, ada beberapa pasangan yang sedang mengambil gambar disini.
Ini Keraton Kaibon. Untuk yang ini saya ambil gambar dari https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/banten/keraton-kaibon-wisata-sejarah-yang-eksotik-di-banten.html saja. Soalnya saya tidak sempat ambil gambar pake hape gegara lowbat.

Setelah lumayan puas disini saya memutuskan untuk balik lagi ke Serang karena kalau tidak berangkat siang ini sekitar jam 14.45 kereta berikutnya berangkat maghrib. Sebenarnya banyak sekali tempat yang perlu saya tapak tilasi. Tetapi karena jaraknya yang lumayan jauh antar satu situs ke situs lainnya saya harus meredam ini. Oh iya hampir lupa jangan lupa sediain uang cash yang banyak ya kalao kesini. Karena kalau kamu kalap mata akan bingung untuk mencari mesin ATM. Pada saat saya kesana hanya ada satu mesin ATM disana yaitu ATM BRI da itupun lagi saat ada perbaikan jaringan, apes banget.

Akhir kata, JAS MERAH jangan lupakan sejarah!!!

Comments

  1. Wuah ini yang ditunggu... cerita halan halan Kak Rydo...

    Btw aku belum pernah ke Banten, paling lewat aja. Review makanan dong kak...

    Keknya menggoda ituh makanan khas banten

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah sayang sekali belum sempet wisata kuliner yang khas disana. Cuma pernah diajakin makan di Bubur Buset yg katanya hits banget disana. Enak banget buburnya. Selain itu nasi padang dan penyetan biasa. hahaha

      Delete
  2. nice info kak, weekend kali ini rencana mau ke Serang, lagi bingung sewa motor abis krn pada long weekend. oh ternyata bs toh ya naik kereta (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa kak, tapi ya itu harus macthing in jam dan durasi kamu bakal disana, soalnya ga setiap jam ada.

      Delete
  3. Maaf, kalau naik kereta itu dari tawang bisa ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts