#ShareOfMe #NurutGue Life is Choice
Ada yang setuju nggak kalo hidup itu penuh
pilihan? Kalo ada yang setuju berarti kamu klop sama Saya. Sebenarnya Saya
sudah sadar akan hal itu dari dulu. Setiap pilihan (baik/buruk) yang kita ambil
itu mempunyai resiko dengan bobot masing masing, itu yang terkadang membuat
kita bingung akan pilihan yang akan kita ambil. Tapi dengan tekat yang kuat dan
penuh kesadaran pasti pilihan yang kita ambil dengan segala resikonya tidak
akan menjadi beban bagi kita.
Dalam hal pilih memilih tidak ada yang namanya
salah atau benar. Karena semua itu tergantung dari bagaimana cara kita
menjalani “sesuatu” setelah kita memilih. Orang lain menganggap pilihan itu
benar jika kita melakukan hal dan menghasilkan sesuatu yang positif setelah
kita memilih pilihan itu. Dan orang akan menganggap pilihan kita salah jika
kita melakukan hal dan menghasilkan sesuatu yang negatif. Semua adalah
tergantung dari diri kita sendiri, kita yang memilih, kita yang mengambil
resiko dan kita yang menjalani.
Saya pernah mengalami dalam hal pilih memilih
yang mungkin bisa dianggap menentukan hidup mati saya. Meski sedikit berlebihan
tapi kenyataannya memang begitu. Jadi pada bulan Januari 2013 lalu saya harus
dihadapkan antara lanjut atau putus kontrak kerja (untung bukan kontrak nyawa).
Mengapa hidup mati saya? Karena hasil pekerjaan itulah yang bisa menghidupi saya,
bisa memenuhi kebutuhan saya dan bisa membuat saya jadi hidup, hehe. Sebelum
hari pernyataan memperpanjang dan tidaknya, saya sudah memikirkan hal ini
matang-matang dan tentunya saya sudah melakukan ritual Shalat Istikhoroh supaya
pilihan yang akan saya ambil nanti memang pilihan yang tepat.
Sebenarnya yang paling berat adalah saat-saat
jam-jam terakhir di hari saya kerja. Sebelum saya resmi keluar, saya ditawari
oleh Manager dari departemen lain (yang tentunya lebih baik dan menarik) untuk
bergabung bersama karena dia puas dengan hasil pekerjaan selama ini. Saya harus
menentukan keputusan (mau atau tidak bergabung dengan departemen itu) dalam
waktu 1 jam. Ini adalah sesuatu yang sangat sangat berat. Saya panik, saya
bingung, saya tidak tenang, saya bolak balik minta pendapat teman, saya telepon
keluarga, tapi apa yang didapat? Tetap saja saya harus menanyakan pada diri
saya sendiri. 1 jam terakhir itu yang membuat saya harus berfikir keras karena sebenarnya
inilah pilihan yang menentukan hidup mati saya. Dan saat yang ditunggu-tunggu
telah tiba, saya harus memberikan jawaban dari tawaran yang mereka tawarkan. Mereka
juga merayu saya dan memberi masukan-masukan yang positif supaya saya berkata
iya. Finally dengan sangat amat berat mulut saya harus berkata tidak, meski
dalam hati masih sangat bimbang sebenarnya. Yess, saya menolak tawaran itu dan
tidak meneruskan memperpanjang kontrak kerja dengan penuh kesadaran dan
kemurkaan (dalam hati saya). Meskipun saya ambil putus kontrak dan tidak
mengambil tawaan itu, namun saya masih bisa hidup loh. Nah semua itu karena saya
sudah sadar akan resiko dari pilihan yang saya ambil sehingga saya bisa
meminimalisir resiko yang lebih parah.
Meski sangat berat meninggalkan pekerjaan lama
saya, namun saya tetap semangat dan mengambil hikmah dari keputusan saya. Banyak
sekali perubahan yang terjadi antara sebelum dan sesudah saya keluar dari
kerjaan. Dan semua itu akan saya share di postingan selanjutnya.
So, be
the right track and be positif thinking with your choice. And lets do something
with stay be good, be cool and be better.
Comments
Post a Comment